JAMBI – Antoni, pemuda Dusun Sungai Telang, Bungo, Jambi, mendapatkan AJI Jambi Awards dengan kategori Aktivis/Pegiat Lingkungan. Penyerahan penghargaan ini berlangsung dalam Malom Kenduri HUT ke13 AJI Jambi di Taman Budaya Jambi, Kota Jambi, pada 21 November 2024 lalu.
Ia mendapatkan penghargaan itu karena konsisten berjuang melawan perusakan lingkungan. Antoni sangat vital dalam perjuangan melawan penambangan emas tanpa izin (PETI) yang merusak lingkungan secara masif. Ia tidak hanya berani mengadvokasi penghentian aktivitas PETI, tetapi juga berhasil mengedukasi masyarakat tentang dampak buruknya terhadap lingkungan dan kesehatan. Upayanya telah mendorong aksi nyata di tingkat lokal untuk melindungi hutan dan aliran sungai.
Banyak tantangan yang dihadapi oleh Antoni, termasuk teror dan ancaman. Namun, itu tidak menyurutkan perjuangannya demi lingkungan yang lebih baik. Antoni tidak sendirian, karena masih ada beberapa kawannya yang konsisten melawan PETI.
Tidak hanya melawan PETI, ia juga mengelola usaha sebagai Ketua Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kopi Kelumbuk di Dusun Sungai Telang. Ia mengajak masyarakat untuk mengelola perekonomian yang ramah lingkungan.
Antoni mengatakan Dusun Sungai Telang juga memiliki potensi ekowisata. "Di desa kami itu banyak potensi wisata, Gunung Puhong dan 17 titik air terjun. Kami ingin mengembangkan potensi yang ada, tetapi gagal karena PETI itu," katanya.
Ia mengatakan aktivitas PETI semakin marak terjadi. Sekarang sudah lebih dari 60 alat ekskavator yang mengeruk sungai untuk butiran emas sekaligus merusak lingkungan Dusun Sungai Telang.
"Sudah banyak dampak, baik yang terjadi di lingkungannya, manusia dan alamnya. Kami berjuang sekeras-kerasnya untuk memberantas aktivitas emas tanpa izin," kata Antoni.
Ia berharap dukungan dari berbagai pihak untuk mengusir pelaku PETI secara permanen.
Komunitas Konservasi Indonesia (KKI Warsi) Memberikan Dukungan
Koordinator Komunikasi KKI Warsi Sukma Reni mengatakan bahwa KKI Warsi bangga atas penghargaan yang diberikan kepada Antoni, pejuang lingkungan dari Sungai Telang. Menurutnya, Antoni merupakan salah satu pemuda yang aktif terlibat dalam kegiatan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.
“KKI Warsi yang telah berkegiatan di Sungai Telang yang berada di lanskap hutan Bujang Raba (hutan yang sebagian area berada di Sungai Telang), sangat mengapresiasi pencapaian Antoni dan pemuda-pemuda pejuang lingkungan lainnya di lanskap Bujang Raba,” katanya, Kamis (26/11).
Reni mengatakan Antoni berada di garda terdepan untuk pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Para pemuda di sana pun sudah menunjukkan hal itu dalam kegiatan di dusun masing-masing. Bagi Reni, prestasi ini adalah bukti nyata kerja keras, dedikasi, serta cinta terhadap lingkungan dan masyarakat, yang membawa perubahan positif hingga diakui di tingkat yang lebih luas.
“Berkegiatan bersama di Bujang Raba, KKI Warsi telah menyaksikan langsung perjuangan Antoni, sebagai ketua KUPS Kopi Kelumbuk Antoni telah membawa KUPS mampu menghasilkan produk olahan kopi. Kopi di tanam di kawasan penyangga Hutan Desa Sungai Telang, dengan mengelola kopi memberikan penghasilan untuk masyarakat desa, sekaligus menjaminkan pengelolaan hutan di wilayah itu berjalan dengan baik,” kata Reni.
Tidak hanya itu, kata Reni, Antoni menunjukkan dedikasinya dalam memperjuangkan penghentian aktivitas ilegal penambangan emas yang mengancam kelestarian hutan. “Semangat Antoni dalam mengatasi berbagai tantangan, dan komitmennya terhadap keberlanjutan, telah menjadi inspirasi tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga bagi kami yang mendampinginya.”
Reni menyampaikan penghargaan ini bukan hanya milik Antoni tetapi juga milik seluruh masyarakat yang terus mendukung, bergotong royong, dan berkolaborasi untuk tujuan bersama dalam pengelolaan hutan berkelanjutan dan menghentikan perusakan hutan.
“Kami berharap penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus berkontribusi dalam menjaga alam, budaya, dan nilai-nilai lokal yang kita miliki. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal untuk lebih banyak perubahan positif di masa depan, dan kami berkomitmen untuk terus mendampingi serta mendukung upaya-upaya komunitas dalam membangun masa depan yang lebih baik,” kata Reni.
Perempuan dan Masyarakat Juga Dapat AJI Jambi Awards
Tidak hanya Antoni, perempuan bernama Juliana juga mendapatkan AJI Jambi Awards dengan kategori Perempuan, dan Yunani dengan kategori Masyarakat Adat.
Dengan penghargaan ini, kami memberikan dukungan kepada pejuang lingkungan, perempuan, dan masyarakat adat yang benar-benar dari akar rumput dan berjuang untuk komunitasnya. Ancaman, intimidasi, telah mereka dapatkan, tetapi tidak menghentikan perjuangan mereka," ujar Ketua AJI Jambi, Suwandi alias Wendy, Kamis (21/11) malam.
Ia menyampaikan bahwa AJI adalah organisasi jurnalis yang senantiasa memberikan ruang bagi kaum minoritas dan marjinal untuk berbicara.
"Melalui penghargaan ini, kami menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian," kata Wendy.
Selain itu, ada juga penghargaan untuk jurnalis, dan penghargaan dengan kategori khusus yang diberikan kepada mantan Ketua AJI Jambi yang pertama.
Jurnalis yang mendapatkan AJI Jambi Awards ialah Jon Afrizal dengan kategori Lifetime Achievement Journalist. Jon Afrizal alias Joe, ialah seorang jurnalis yang mendedikasikan sepenuh hidupnya di jurnalisme. Ia telah menulis untuk The Jakarta Post selama lebih dari 20 tahun, kemudian dilanjutkan di Deutsche Welle Indonesia dan AFP, sebuah agensi berita di Perancis. Ia juga mengelola media lokal di Jambi. Berbagai penghargaan telah diraihnya.
Lalu, penghargaan dengan kategori khusus diberikan kepada Syaiful Bukhori, mantan Ketua AJI Jambi yang pertama. Meski tidak menjadi jurnalis lagi, kontribusinya nyata di awal-awal AJI Jambi berdiri.
Selain mengadakan AJI Jambi Awards, dalam rangkaian Kenduri HUT ke-13 AJI Jambi, organisasi ini juga mengadakan nobar dan diskusi film dokumenter, sharing session, pertunjukkan seni musik dan musikalisasi puisi, dan nobar ucapan HUT AJI Jambi.
Berbagai kegiatan ini dihadiri para jurnalis, aktivitas atau pegiat lingkungan, komunitas disabilitas, komunitas literasi, mahasiswa, serikat tani, BMKG Jambi, dan sebagainya.
0 Komentar